Abstract:
Jawa Barat menjadi 3 Provinsi teratas dengan angka kejadian TB Paru di Indonesia. Sementara itu di Kota Depok terdapat 4695 kasus kasus TB Paru. Klinik Irenk Medical Center sebagai tempat penelitian, melayani pelayanan Rujuk TB Paru, dengan jumlah 90 kasus pada tahun 2019-2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kondisi fisik rumah, sirkulasi udara, dan riwayat kontak dengan pasien TB Paru. Desain penelitian yang digunakan adalah case control, populasi penelitian ini adalah orang yang sakit TB Paru dan populasi control adalah orang yang tidak sakit TB Paru. Sampel penelitian ini berjumlah 74 Responden, yang terdiri dari 37 kasus dan 37 kontrol, instrumen yang digunakan adalah kuesioner lalu data dianalisis secara univariat, bivariate, dan multivariat dengan uji Regresi Logistic. Variabel yang diteliti antara lain Kondisi fisik rumah, Sirkulasi udara, dan Riwayat kontak dengan pasien TB Paru. Analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik. Terdapat tiga variabel yang berhubungan dengan kejadian TB Paru. Yaitu kondisi fisik rumah, sirkulasi udara, dan riwayat kontak dengan penderita TB Paru. Kondisi fisik rumah menjadi faktor risiko kejadian TB Paru dengan aOR 11,95 (2,86-50,89; p=0,039). Sirkulasi udara memiliki nilai aOR sebesar 5,86 (1,09-31,46;p=0,000). Riwayat kontak dengan penderita TB Paru memiliki nilai aOR sebesar 27,39(5,42-138,48);p=0,001). Strategi promosi kesehatan perlu dilakukan dalam bentuk penyuluhan untuk mengendalikan kejadian TB Paru. Khususnya di wilayah pelayanan Klinik Irenk Medical Center, Depok. Penyuluhan tersebut berinti pada perbaikan kondisi fisik dan sirkulasi udara dalam rumah serta menjaga kontak dengan penderita TB Paru