Abstract:
Penilaian perilaku pencegahan infeksi tenaga kesehatan di Puskesmas Surade sebagai salah satu Puskesmas di wilayah Pedesaan Indonesia mendapatkan skor 72,4% dari target 85% atau belum mencapai target yang diharapkan. Belum jelas upaya terstruktur untuk meningkatkan pencapaian target agar tenaga kesehatan semakin terlindungi dari risiko infeksi penyakit di Puskesmas. Tujuan penelitian ini untuk Development a Model for Perilaku Pencegahan Penyakit Infeksi pada Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas yang cocok untuk diterapkan di Daerah Rural Indonesia. Kerangka model dikembangkan melalui literature review dari database online journal rentang waktu 10 tahun terakhir dengan pencarian determinant pencegahan infeksi pada tenaga kesehatan untuk mendapatkan variabel laten dan indicator terpilih. Uji model dilakukan secara Partial Least Square Structural Equation Model. Model dikatakan valid apabila loading factor-nya [] > 0.5 dan signifikan apabila t-value nya > 1.96. Variabel yang mempunyai daya ungkit paling besar dianalisis langkah taktisnya agar dapat dilaksanakan oleh Puskesmas. Enam variabel terpilih yang mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perilaku pencegahan tenaga Puskesmas yaitu supervisi (27,50%), ketersediaan sarana prasarana (9,87%), pelatihan PPI (10,44%), kompensasi (16,97%), iklim kerja (10,78%) dan motivasi kerja (8,15%). Model valid karena loading factor pada indicator diatas 0,5 dan signifikan karena t-valuenya > 1.96. Path Model tersebut memiliki kekuatan pengaruh sebesar 95.7% apabila diterapkan pada Puskesmas rural lainnya. Development model perilaku pencegahan infeksi tenaga kesehatan diukur dari pengaruh langsung dan tidak langsung enam variabel terbukti valid dan signifikan untuk dapat mencapai target perlindungan tenaga kesehatan dari penyakit. Rural area lain dapat menjadikan model ini sebagai standar untuk penerapan perilaku pencegahan infeksi bagi tenaga kesehatan.