Abstract:
Kelelahan kerja merupakan keadaan dimana kemampuan performa fisik atau mental berkurang dan dapat berdampak pada terjadinya kecelakaan. Berdasarkan hasil wawancara di PT GMF AeroAsia Tbk, terdapat sejumlah personel yang memiliki jam kerja selama 12 jam sehari dimana hal ini dapat memicu terjadinya kelelahan kerja yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor individu dan faktor pekerjaan dengan tingkat kelelahan yang dialami personel di dinas Wide Body Base Maintenance (TB) PT GMF AeroAsia Tbk. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif observasional dengan desain studi cross-sectional. Total sampel sebanyak 45 responden yang dipilih dengan metode proportionate random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner IFRC dan analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas personel Dinas Wide Body Base Maintenance mengalami tingkat kelelahan kerja sedang. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa usia (p= 0,034) dan durasi kerja (p= 0,038) memiliki hubungan dengan tingkat kelelahan kerja personel. Sementara variabel masa kerja (p= 0,115), durasi tidur (p= 0,227), dan shift kerja (p= 0,150) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja pada personel Dinas Wide Body Base Maintenance PT GMF AeroAsia Tbk tahun 2022. Dapat disimpulkan bahwa faktor individu yang berhubungan dengan kelelahan kerja personel adalah usia, sementara faktor pekerjaan yang berhubungan adalah durasi kerja. Oleh karena itu perusahaan disarankan untuk membatasi jam kerja dalam satu shift menjadi kurang dari 12 jam dan total waktu lembur maksimal 13 jam dalam seminggu.